Samsung Kenalkan Konsep Ambience Intelligence, Apa Itu?
New York – Dalam era ledakan kecerdasan buatan (AI), Samsung meluncurkan konsep terbarunya bernama Ambience Intelligence, yang diungkap dalam Galaxy AI Forum di New York. Konsep ini tak hanya menjanjikan kecanggihan AI, namun juga menyuguhkan pengalaman yang intuitif, personal, dan kontekstual untuk penggunanya.
Apa Itu Ambience Intelligence?
Ambience Intelligence adalah pendekatan AI yang tidak lagi menunggu perintah, melainkan mampu mengantisipasi kebutuhan pengguna secara proaktif. Ibarat oksigen digital, teknologi ini hadir tanpa terlihat namun memberikan pengaruh yang signifikan.
Dr. Jisun Park, Corporate EVP Samsung, menjelaskan bahwa Ambience Intelligence menggabungkan AI multimodal yang bisa mengenali suara, teks, gambar, serta rutinitas pengguna secara menyeluruh. “Ponsel bukan hanya alat komunikasi, tetapi menjadi pusat ekosistem AI yang memahami Anda secara utuh,” jelas Park.
Evolusi Galaxy AI: Dari Ponsel ke Ekosistem
Samsung memulai revolusi AI-nya sejak Galaxy S25, yang membawa fitur seperti Circle to Search dan Photo Assist. Kini, Galaxy AI diperluas ke wearable devices seperti jam tangan dan kacamata pintar, dengan target integrasi ke lebih dari 400 juta perangkat Galaxy hingga akhir 2025.
“Kami ingin mendemokratisasi kekuatan dan potensi AI mobile ke lebih banyak pengguna,” ujar Park.
Kolaborasi Strategis: Samsung, Google, dan Qualcomm
Samsung menggandeng Google untuk mengintegrasikan Gemini AI dan Qualcomm untuk menghadirkan prosesor Snapdragon yang hemat daya namun tangguh. Tujuannya adalah menciptakan AI yang cepat, aman, dan efisien daya.
Dr. Vinesh Sukumar dari Qualcomm menekankan pentingnya pemrosesan kontekstual berbasis sensor suara dan visual, demi AI yang benar-benar memahami situasi dan kebutuhan pengguna secara real-time.
Post-Smartphone? Tidak Bagi Samsung
Meski banyak yang memprediksi kita akan masuk era post-smartphone, Samsung justru melihat sebaliknya. Smartphone tetap menjadi pusat kontrol AI karena kemampuannya menggabungkan sentuhan, suara, dan visual dalam satu perangkat.
“Semakin tidak terasa teknologi itu, semakin sempurna kinerjanya. Tugas kami adalah menjadikan AI sesederhana dan seorganik mungkin,” tegas Park menutup presentasi.
Kesimpulan
Ambience Intelligence bukan sekadar fitur baru, melainkan visi masa depan AI dari Samsung. Sebuah AI yang selalu hadir, tanpa terlihat, namun benar-benar memahami penggunanya secara personal dan membantu tanpa diminta. Inilah langkah besar menuju kehidupan digital yang lebih humanis dan cerdas.