Pegawai Google Ini Digaji Rp 6,4 Miliar Malah Resign, Ternyata Ini Alasannya!
Jakarta – Kisah inspiratif datang dari Florence Poirel, mantan pegawai Google di Zurich, Swiss, yang rela meninggalkan pekerjaannya meski bergaji sekitar USD 390.000 atau setara Rp 6,4 miliar per tahun. Keputusan tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, apa yang membuatnya resign dari posisi bergengsi di raksasa teknologi dunia itu?
Alasan Florence Poirel Tinggalkan Google
Poirel mengaku sebenarnya bahagia bekerja di Google. Ia memiliki tim yang menyenangkan dan pekerjaan yang menantang. Namun, ia menyadari satu hal penting: waktu berkualitas bersama orang yang dicintai jauh lebih berharga dibandingkan gaji besar.
“Saya menyadari betapa pentingnya waktu bersama orang-orang yang saya cintai,” ungkapnya dalam wawancara dengan CNBC. Ia menambahkan bahwa pasangannya, Jan, yang juga bekerja di Google, berusia 17 tahun lebih tua. Hal ini membuat Poirel ingin menikmati hidup lebih awal sebelum masa pensiun tiba.
Menabung dan Berinvestasi untuk Pensiun Dini
Florence dan Jan mulai menabung dan berinvestasi secara agresif agar bisa pensiun dini. Pada Januari 2024, ia berhasil mengumpulkan tabungan hingga USD 1,5 juta. Pada April tahun yang sama, keduanya resmi berhenti bekerja dan memulai apa yang ia sebut sebagai “mini retirement”.
- Menabung selama lebih dari 10 tahun di Google
- Berinvestasi secara konsisten setiap bulan
- Menyisihkan dana hidup untuk 18 bulan masa pensiun mini
- Menjalani gaya hidup sederhana di Zurich
Hidup Setelah Resign: Lebih Tenang dan Bermakna
Dalam masa pensiun mini ini, Poirel menikmati keseharian dengan berenang di Danau Zurich, bepergian bersama pasangan, dan memberikan pelatihan karier bagi perempuan. Ia mengaku tak menyesali keputusannya meninggalkan gaji tinggi demi kehidupan yang lebih bermakna.
“Hidup ini terlalu singkat dan terlalu indah untuk dihabiskan sepenuhnya di tempat kerja,” ujarnya. “Kini saya bisa menikmati waktu dengan keluarga, alam, dan hal-hal yang membuat saya bahagia.”
Pelajaran dari Keputusan Florence Poirel
Kisah Poirel menjadi pengingat bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari besarnya gaji atau jabatan. Kebahagiaan sejati datang dari keseimbangan antara karier, waktu pribadi, dan kualitas hidup. Ia membuktikan bahwa keberanian mengambil risiko bisa membawa ketenangan dan makna hidup yang sesungguhnya.
